UPT Dinas Pertanian Diduga Curangi Bantuan Benih Kedelai di Lebak
LEBAK, mediaIBS-
Sejumlah kelompok tani (poktan) penerima bantuan kegiatan Upaya khusus
(Upsus) program Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanam Terpadu (GP-PTT)
benih kacang kedelai di Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten
mengaku tak menerima utuh benih kacang kedelai yang mereka pesan secara
kolektif dari pihak Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pertanian
Kecamatan Maja.
Menurut Ruksin, salah satu kelompok
penerima bantuan program Upsus GP-PPT di Desa Sindangmulya, Kecamatan
Maja, Kabupaten Lebak mengatakan, pihaknya menerima kiriman benih kacang
kedelai yang dipesan melalui UPT Distan setempat sebanyak 400 kilogram
atau 4 kwintal, dari yang seharusnya diterima pihaknya sebanyak 750
kilogram atau 7,5 kwintal untuk ditanam dilahan seluas 15 hektar.
"Kami pesan benihnya di UPT, tapi cuma
dikirim 400 kilogram pak dari 750 kilogram. Sisanya katanya menyusul,"
ujar Ruksin kepada wartawan, Senin (1/6/2015).
Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana
Teknis (UPT) Dinas Pertanian Kecamatan Maja, Oman, membantah pernyataan
sejumlah poktan. Ia mengaklaim sudah menyalurkan seluruhnya benih kacang
kedelai yang dipesan para poktan di Kecamatan Maja selaku penerima
bantuan.
"Sudah, benih sudah disalurkan
seluruhnya kepada para kelompok tani, benih kan belinya kolektif dan
bersertifikat dan belinya di Cianjur, sekarang sudah mulai ditanam,"
kata Oman, Selasa (2/6/2015).
Namun saat disinggung mengenai adanya
pengakuan poktan yang tidak menerima utuh, dengan nada suara yang
terkesan gugup, Oman berjanji, pihaknya akan segera mengirimkan kembali
sisa pesanan benih kacang kedelai pesanan para poktan tersebut.
"Jadi sekarang habiskan dulu, benih kedelai itukan sensitif sekali, nanti kami tambah lagi dan kami kirim lagi," kilahnya.
Ditanya berapa total seluruhnya sisa
pesanan benih kacang kedelai yang belum disalurkan kepada para poktan di
wilayah kerjanya, Oman mengatakan, sisa seluruhnya sebanyak satu ton
untuk delapan poktan di Kecamatan Maja yang belum disalurkan pihaknya.
"Iya belum semuanya dikirim, ada satu
ton lagi pak. Maksudnya supaya yang sudah dikirim dihabiskan dulu untuk
ditanam," ujar Oman.
Dijelaskannya, di wilayah kecamatan Maja
terdapat delapan kelompok tani penerima bantuan benih kacang kedelai,
untuk ditanam dilahan seluas 100 hektar.
"Per 10 hektar dana yang diterima oleh
Poktan Rp18 juta lebih, dengan rincian untuk pembelian benih kacang
kedelai per 10 hektar Rp4 juta lebih, biaya pertemuan Rp1 juta dan
sisanya untuk pembelian pupuk cair dan organik serta obat-obatan,"
terang Oman.
Pantauan di lapangan, benih kacang
kedelai yang dikirim pihak UPT setempat ke sejumlah kelompok tani di
Kecamatan Maja, berlabel CV Mandiri Cianjur, Varietas Anjasmoro yang
diduga berkualitas buruk. Pasalnya, dari pengambilan sampel benih
terdapat benih kacang kedelai yang sudah mengkrucut dan mengecil
sehingga akan berdampak pada gagal tanam.
Selain itu, terdapat besar benih kacang
kedelai yang tidak merata, diduga benih tersebut bukan benih super
standar layak tanam. Di label tertulis masa berlaku label tanggal 26
Juni 2015, sehingga bila tidak bisa ditanam sebelum masa waktu berakhir,
benih kacang kedelai akan mengalami kadaluwarsa.(Smy)sumber : News Media
Komentar
Posting Komentar