Tinggal Sebatang Kara, Nenek Renta di Malingping Ini, Hanya Menunggu Belas Kasihan Tetangganya

ilustrasi kemiskinan (foto net)

EBAK (BANSELnews) - Sungguh malang nasib Mak Apok (72), warga kampung babakan Jaha RT 09/03 Desa Rahong, Kecamatan Malingping Kabupaten Lebak, di usianya yang senja, nenek renta ini tinggal seorang diri di rumah gubuknya  yang hanya berukuran 4x4 M3.

Semenjak lengan kanannya patah 8 bulan lalu, jangankan untuk bekerja membelah batu split seperti biasanya, untuk masak atau mengambil air dari sumur tetangganya saja, Apok mengaku merasa kesulitan.

Saat dijumpai di rumahnya, Apok menuturkan sepenggal kisah pilunya. Diakui Apok, walau hanya sekedar untuk makan sehari-hari, dirinya hanya menunggu uluran tangan dari tetangganya.

"Nggak bisa belahin batu split lagi, 8 bulan lalu, mak jatuh, tangan mak patah. Makan juga paling nunggu dikasih sama tetangga atau saudara, kadang ada, kadang nggak" ujar dia Kamis 31/12/2015

Dalam kondisi hidupnya yang serba
sulit ini, Apok mengaku kerap teringat Suti, anak semata wayangnya yang sudah meninggalkannya lebih dulu.

"Kalau anak saya masih ada (masih hidup red.), mungkin nggak seperti ini, ada yang merhatiin, ada yang ngurusin" tambahnya.

Pada saat ada kabar tetangganya mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah, Nenek renta yang tak bersanak saudara ini mengaku kesedihannya pun semakin bertambah,  karena menurutnya, kendati banyak program yang diberikan oleh pemerintah, namun dirinya belum pernah mendapatkannya.

"Kalau tetangga dapat sumbangan dari pemerintah, saya merasa dianak tirikan, suka sedih pak. Saya yang lebih susah belum pernah dapat apa-apa, padahal katanya bantuan pemerintah kan banyak" pungkasnya.

Pantauan Dilokasi, rumah panggung  yang hanya sekedar dapat melindunginya dari panas dan hujan yang baru beberapa bulan dibuatkan oleh tetangganya tersebut nampak kosong tak berisi, di salah satu pojokan hanya terlihat beberapa pakaian yang sudah lusuh.(smy)