Suami Seperti Ini, Termasuk Golongan Pria Yang Masuk Neraka

ilustrasi Net



BANSELnews - Salah satu golongan manusia yang akan menjadi penghuni neraka yaitu suami yang durhaka dan dzalim kepada istrinya. Istri merupakan amanah yang dititipkan walinya kepada seorang pria yang bernama suami. Wali wanita itu tentu mau melepaskan anak, saudara mereka karena mereka yakin suaminya dapat menjaga anak dan saudara mereka dengan baik.

Pesan berbuat baik kepada wanita bukan saja harapan setiap wali, tetapi perintah yang jelas ditegaskan oleh Allah dan Rasul-Nya dalam kitab dan sunnah.

....Dan bergaullah dengan mereka secara baik, kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, maka bersabarlah karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kepadanya kebaikan yang banyak. (Q.S Annisa:19).

Termasuk dalam hal yang baik yaitu, baik dalam bertutur kata, baik memperlakukannya, tidak bermuka masam ketika bertemu, begitu juga baik dalam nafkah. Bergaul dengan baik, berarti juga kesamaan dan kesetaraan. Artinya suami akan mendapat perlakuan baik dari istri ketika suami memperlakukan istrinya dengan baik. Bahkan suami diminta bersabar, menerima kekurangan dari istrinya. Juga ketika istri, tidak melaksanakan kewajibannya dengan maksimal.

“Janganlah suami yang beriman membenci istrinya yang beriman. Jika dia tidak menyukai satu akhlak darinya, dia pasti menyukai akhlak lain darinya”(HR Muslim).

Merupakan hak istri untuk mendapatkan nafkah dari suaminya, baik itu pangannya, pakaiannya, tempat tinggalnya dan semua keperluan yang disesuikan dengan kemampuan suami dan status istri. Bahkan dalam hal pangan, hak istri untuk mendapatkan makanan siap santap dari suaminya, demikian juga butuh tempat tinggal. Sebagian ahli fiqih mengatakan, tempat tinggal untuk istri, haruslah khusus untuk istri tersebut tidak boleh bercampur dengan keluarga lainnya. Dan jika istrinya berasal dari kalangan berada yang biasa dilayani dengan pembantu, maka haknya juga untuk mendapatkan pembantu yang disediakan oleh sang suami.

Merupakan sebuah kedzaliman, jika suami memiliki kelapangan ekonomi tetapi kikir terhadap istrinya. Bahkan cenderung mengebiri hak-haknya Sifat kikir amat dicela Allah dan Rasul-Nya. Apalagi jika itu dilakukan terhadap orang yang berhak, seperti istri. Oleh sebab itu, dalam kasus suami yang mampu tapi kikir, Rasulullah SAW memberi keringanan atas istri untuk mengambil harta suami sewajarnya, meski dengan diam-diam. Hal ini tidak dianggap pencurian, karena Ia memiliki hak pada harta suami.

Sungguh pria sejati yang menafkahi keluarga dari keringatnya sendiri, seorang pria sejati tidak memberi beban kepada istrinya untuk mencari nafkah apalagi sampai bergantung kepada pemberian istri, ini mencerminkan tanggungjawab dan kepemimpinan yang lemah.

Tidaklah seorang hamba dibebankan tanggungjawab untuk kemudian dia abai, melainkan dia tidak mencium aroma surga (HR Bukhari). smy

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Polisi 'Smackdown' Mahasiswa di Tangerang Diminta Bertanggung Jawab

Bertemu dan Meminta Maaf ke Kakek Suhud, Baim Wong: Dia Orang Baik, Terutama Ibadahnya

Puluhan Juta Raib Gegara Ingin Jadi PNS Lewat Jalur Belakang di Lebak, Penipuan Apa Suap?