Jangan Pernah Remehkan Janda - Mereka Itu "Mulia"


Marilah berpikir maju, namun tetap berada di jalur yang di ridhai. Allah memberikan manusia kelebihan akal untuk berpikir dan memecahkan berbagai persoalan yang mereka hadapi di dunia, serta mempersiapkan diri menuju kehidupan abadi di akhirat kelak. Muncul statement dari masyarakat yang mengatakan: "Zaman sekarang suami istri harus sama-sama kerja kalau mau cukup". Dari satu sisi, memang kita melihat banyak pasangan yang sama-sama bekerja. Suami istri yang sama-sama mencari nafkah ini didasari oleh berbagai sebab. Ada yang memang karena alasan mencukupi kebutuhan, ada pula para istri yang hanya sekedar ingin mempunyai kegiatan daripada diam di rumah.

Allah SWT telah menegaskan dalam firman-firman-Nya bahwa tempat terbaik bagi perempuan ialah di rumah, diantaranya:


  • dalam surat Al Ahzab ayat 33

 أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيراً

“Dan hendaklah kamu tetap tinggal di rumah-rumah kalian dan janganlah kalian berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu. Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, wahai ahlul bait, dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.”

  • dalam surat An Nisa' ayat 34

الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاء بِمَا فَضَّلَ اللّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنفَقُواْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِّلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللّهُ

“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang ta’at kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)”

Dari ayat-ayat al-Qur'an tersebut, diperkuat oleh beberapa hadits, menjelaskan bahwa tempat terbaik bagi kaum hawa adalah di dalam rumah-rumahnya.

Perempuan bekerja, dilarang kah?

Islam tidak melarang seorang wanita untuk bekerja, asalkan telah memenuhi syarat-syaratnya, termasuk mendapat izin suami. Lebih dari itu, saat bekerja, perempuan wajib menjauhi "ikhtilat". Yakni, bercampur dengan pria lain, terutama berdua ditempat sepi. Perbuatan ini termasuk dosa dan dilarang agama.


Saran dari kami, apabila suami anda masih memenuhi tanggung jawabnya menafkahi keluarga, sebaiknya anda jangan bekerja. Hal ini ditunjukan agar anda selalu menjaga ketaatan kepada Allah serta menghindari kemungkinan tidak baik. Jangan didasari kurang nafkah, padahal suami sudah memberi kecukupan namun anda ingin lebih, maka ini termasuk sifat kufur sebab anda tidak bersyukur atas apa yang telah suami anda berikan.

Bagaimana dengan janda?

Ketentuan ini telah diatur oleh Allah subhanahuwata'ala, dimana kebutuhan seorang janda kembali menjadi tanggung jawab orangtuanya stelah bercerai atau ditinggal mati oleh suaminya. Jika orangtua telah tiada, maka tanggung jawab ini berpindah pada anak pertama. Berbeda dengan seorang janda, tanggung jawab menafkahi anak tetap menjadi kewajiban ayahnya meskipun tali pernikahan sudah tidak ada. Itulah beberapa ketentuan yang perlu anda pahami sebagai ummat Islam.

Lalu bagaimana jika kondisi diatas tidak ada yang memungkinkan untuk terwujud sehingga mengharuskan wanita bekerja untuk mencukupi kebutuhan dirinya dan anak-anaknya?

Tentu, perbuatan ini menjadi perkara yang mulia dihadapan Allah. Namun, sebagai perempuan muslim, anda wajib selalu menjaga martabat dan kehormatan anda.

Sayang, masih banyak yang mempunyai pandangan miring terhadap seorang janda. Padahal mereka semua tidak tahu betapa berat beban seorang janda yang harus memikul beban laki-laki, sekaligus beban dirinya sebagai ibu.

 AYONARSIS.COM

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Polisi 'Smackdown' Mahasiswa di Tangerang Diminta Bertanggung Jawab

Bertemu dan Meminta Maaf ke Kakek Suhud, Baim Wong: Dia Orang Baik, Terutama Ibadahnya

Puluhan Juta Raib Gegara Ingin Jadi PNS Lewat Jalur Belakang di Lebak, Penipuan Apa Suap?