Dianggap Merugikan, Puluhan Warga Ancam Gruduk Kantor Nindya Karya
Kondisi rumah Ika saat hujan tiba |
LEBAK, BANSELNEWS
- PT Nindya Karya dan PT Pembangunan Perumahan (PP), dua
perusahaan yang di percaya oleh Pemerintah Provinsi Banten, telah
menyelesaikan pembangunan ruas jalan
Saketi-Malingping sepanjang 45 KM sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan. Kondisi
jalan yang sebelumnya mengalami
kerusakan menahun, kini berubah drastis, bahkan kualitas jalan di wilayah
tersebut hampir setara dengan jalan tol.
Namun sayang, pembangunan jalan yang di garap oleh dua
perusahaan ternama di Indonesia ini masih menyisakan keresahan bagi sebagian warga
yang memiliki bangunan rumah di tepi jalan.
Seperti yang dialami oleh Ika, warga Kampung Pagenggang,
Desa Sumberwaras, Kecamatan Malingping, Lebak. Setiap kali hujan tiba, Ika
mengaku rumahnya kerap disinggahi banjir hingga puluhan centi meter. Tidak
dibangunnya saluran air oleh sang pemilik proyek, membuat air hujan dari bahu
jalan langsung numplek ke rumahnya.
“Repot kalau hujan tiba, rumah saya selalu kena banjir.
Disini kan tidak dibangun saluran air, ya begini jadinya, air dari bahu jalan
numplek semua. Kalau ditempat lain dibuat saluranya, tapi disini enggak. Yang
ngegarap PT Nindya Karya,” ungkap Ika kepada BANSELNEWS, Minggu (13/3/2016).
Ika pun sangat menyesalkan atas sikap pihak Nindya Karya yang
terkesan lepas tanggung jawab. Bahkan kendati dirinya sempat mengadukan hal ini
ke pihak Nindya Karya, namun aduannya tersebut tidak ditanggapi.
“Saya pernah datang ke Kantornya mengadukan hal ini, tapi
tidak ditanggapi,” tambahnya.
Kendati demikian, Ika mengaku tidak akan tinggal diam, jika
dalam waktu dekat ini tidak ada solusi dari pihak yang bersangkutan, maka dia
dengan puluhan warga lainnya yang merasa dirugikan akan melakukan aksi protes.
“Sampai saat ini kita masih menunggu. Kalau dalam dua atau
tiga hari kedepan masih saja tidak ada kejelasan, terpaksa kantornya harus
digruduk.” Katanya dengan nada kesal.
Tak Tahan Kebanjiran,
Warga Terpaksa Bangun Saluran Air Pakai Modal Sendiri
Bukan hanya Ika, hal serupa pun dialami oleh Pudin, warga lainnya. Saat dijumpai di rumahnya,
Pudin pun menuturkan hal yang sama, namun karena sudah tidak tahan dengan
kondisi ini, kendati harus merogoh kantong sendiri, terpaksa dia pun membuat saluran air sendiri.
Meski demikian, Pudin pun
tidak mau dirugikan, dia mengaku akan meminta ganti kepada pihak NK.
“Kalu nunggu dibangun sama pemborong, rumah saya keburu
roboh pak, saya buat sendiri saja, nanti kalau mau digarap sama pemborong, saya
tinggal minta ganti.” Tegas Pudin.
Sementara, Mukayan, selaku kepala PT Nindya Karya , saat
akan dikonfirmasi tidak ada ditempat. (SMY)
Komentar
Posting Komentar