KAPOLDA LEPASKAN 15 AKTIVIS CILANGKAHAN PERUSAK MOBIL DINAS
Kapolda Banten Brigjen Pol Boy Rafli Amar (foto:Net) |
SERANG, (BANSELnews) – Sempat menjalani pemeriksaan di Polres Lebak, 15 pemuda asal Banten Selatan yang melakukan pelemparan mobil iring-iringan Gubernur Banten pada Sabtu (5/9/2015) kemarin, pada saat akan menghadiri prosesi acara Seren Taun di Cisungsang, Kabupaten Lebak, akhirnya dilepaskan.
Dijelaskan Kapolda Banten, Brigjen Pol Boy
Rafli Amar, ke-15 pemuda tersebut bukan dibebaskan, melainkan
diberlakukan wajib lapor selama proses sidik berjalan di Polres Lebak.
"Mereka tidak di bebaskan, tapi di
berlakukan wajib lapor selama proses sidik berjalan," kata Boy Rafli
saat dikonfirmasi wartawan, Senin (7/9/2015).
Di tempat berbeda, Gubernur Banten, Rano
Karno, menyambut baik pelepasan penahanan ke-15 pemuda tersebut oleh
Polda Banten. Menurut Rano, mereka tersebut anak muda generasi muda yang
perjalanannya masih panjang.
"Saya dapat informasi bahwa sebagian dari
mereka ada mahasiswa yang kuliahnya bisa terhambat kalau mereka ditahan.
Setelah saya berdiskusi dengan Kapolda (Banten), mereka bisa dibebaskan
dengan kewajiban melapor sepekan sekali," kata Rano Karno.
Rano pun bercerita, bahwa sekelompok
pemuda tersebut pada malam hari setelah melakukan aksi demonstrasi,
malam harinya mengirim surat permohonan maaf karena telah melakukan
pengrusakan aset negara.
" Sebelum mereka meminta maaf, saya sudah memaafkan mereka," terangnya.
Rano pun mengapresiasi langkah pihak kepolisian yang bertindak cepat atas tragedi perusakan mobil dinas tersebut. Karena bisa menghindari konflik horizontal antara pemuda dengan masyarakat adat Desa Cisungsang yang merasa tidak dihargai oleh anak muda tersebut.
Sebelumnya sempat diberitakan, sejumlah pemuda melakukan perusakan kepada iring-iringan mobil dinas yang salah satunya ditumpangi oleh Gubernur Banten, Rano Karno, yang kala itu berniat menghadiri proses adat Seren Taun, di desa Adat Cisungsang, Kabupaten Lebak Banten.(nmc/smy)
Rano pun mengapresiasi langkah pihak kepolisian yang bertindak cepat atas tragedi perusakan mobil dinas tersebut. Karena bisa menghindari konflik horizontal antara pemuda dengan masyarakat adat Desa Cisungsang yang merasa tidak dihargai oleh anak muda tersebut.
Sebelumnya sempat diberitakan, sejumlah pemuda melakukan perusakan kepada iring-iringan mobil dinas yang salah satunya ditumpangi oleh Gubernur Banten, Rano Karno, yang kala itu berniat menghadiri proses adat Seren Taun, di desa Adat Cisungsang, Kabupaten Lebak Banten.(nmc/smy)
Komentar
Posting Komentar